Saturday 21 August 2010

Ayam Tulang Lunak = Ayam Kurang Kalsium?

Dengan kondisi badan yang kurang fit, pastinya semua orang ingin makan makanan yang mudah dicerna dong...
Yap, termasuk saya. Kemarin, saya masih kurang enak badan dan saya yang ibaratnya seperti ibu - ibu hamil yang sedang mengidam sangat ingin memakan makanan yang empuk.

Hmm... bubur ayam? Bosen ah. Saya belum pernah makan bubur ayam seenak seperti di daerah tempat tinggal saya sebelumnya (sekarang saya kost di daerah Mampang Prapatan). Yaa... bubur ayam yang hanya ada di Puskesmas Parung, yang hanya tersedia dari mulai pagi sampai siang hari itulah bubur yang ternikmat yang pernah saya makan. Bubur putih yang lembut, porsi yang banyak (saya doyan makan), taburan topping potongan ayam, daun bawang, seledri, kacang kedelai, bawang goreng dan cakue, hmmm... yummy, dan yang spesial adalah kuah kaldu ayam dan sambal bumbu kacangnya. Ouwh, sedap sekali rasanya. Hush, sudahlah jangan terlalu membuat saya membayangkannya terus menerus, sekarang semakin sulit untuk saya menikmati makanan tersebut. Hiks... hiks... Just intermezzo.

Ohya, sesuai dengan pernyataan di awal bahwa saya sedang tidak fit, saya memutuskan tidak berpuasa. Dan langsung terlintas dalam benak. Saya ingin Ayam Tulang Lunak Hayam Wuruk. Tapi bagaimana cara saya kesana? Dengan taxi? Angkutan umum? Hoalah... saya masih lemas. Akhirnya saya memutuskan menghubungi Julius Bernhard, kekasih tersayang. Hehehe...
Setelah sms dan berbasa - basi sebentar, kami sepakat untuk makan disana. Tapi saya harus menunggu dia sampai selesai bimbingan dengan dosennya, yah maklum saja, kekasih saya itu sedang dalam proses mengerjakan tesisnya.

Di kost, menunggu sembari menonton video streaming Boys Before Flowers, saya makan dan ngemil seadanya dulu, padahal perut sudah teriak - teriak minta diisi. Haduh bagaimana ini? Finally, ada sms darinya pukul 17.11 yang isinya "Gilaa 1 jam dari depok cuma sampe Simatupang. Muuaaaceet banget2. Tanjung Barat banjir lagi". Hmmppff, perut saya semakin putus asa. Akhirnya dia tiba juga pada pukul 17.30. Alhamdulillah...
Saya anjurkan dia untuk istirahat sebentar sebelum kami menuju lokasi (kan kasihan, capek, kena macet, dan rintik hujan... ya kan, sayang?)

Kira - kira 30 menit kemudian, kami berangkat ke Ayam Tulang Lunak Hayam Wuruk, yang beralamat di Plaza 1 Pondok Indah Blok UA Unit 39 Jl. Metro Duta Niaga Kebayoran LamaJakarta Selatan INDONESIA 12310. Perjalanan menuju kesana diiringi percakapan.


Bern : De, kita mau lewat mana?
Novi : Terserah. Lewat mana aja, yang penting sampe. Kamu kan tau dd.
Bern : Ini kita lurus apa belok ya?
Novi : Lah, koq malah nanya. Udah tau pacarnya ga hapal sama jalan. Lurus aja deh. Itu arah ke Blok M kan? Ntar bisa langsung ke arah Pondok Indah.
Bern : Ini lewatnya mana ya? Aa selalu bingung kalo daerah sini. (How come, darl? Apalagi dd...)
Novi : Yaudah ngga apa - apa. Sekalian jalan - jalan. (Sambil menahan napas)


Fiuh, sampai juga. Sesampainya disana biasalah, langsung celingak celinguk cari tempat. Ealah, tak disangka tak dinyana, kami dapat tempat seperti waktu awal pertama kesana. Di tempat itu lagi. Hehehe...
Setelah duduk "di tempat itu lagi", kami pun langsung memesan makanan. Saya : Ayam Presto Goreng Crispy, Nasi Uduk dan Jus Mangga. Dia : Ayam Bakar Madu Wijen, Nasi Uduk, Teh Tawar Hangat, dan Hot Chocolate. Pesanan pun datang. Dan lagi - lagi kekasih saya itu punya request tambahan "Mba, minta kremesnya ya...", plus pertanyaan tambahan "Mba, sambal yang waktu itu, yang rasanya manis - manis pedas ngga ada ya?". Come on darl, nikmati saja yang ada...


Kami pun makan dengan lahapnya. And yeah, as usual, saya yang makannya selalu dinikmati dan dihayati, tertinggal olehnya yang terbiasa makan dengan cepat. Ketika makanannya sudah habis (yang tersisa tinggal tulangnya saja), dia pun iseng menusuk tulang - tulang ayam tersebut dan berceloteh. 


Bern : "De, ayamnya kurang kalsium nih."
Novi : "Hah? Apa? Kok kurang kalsium?"
Bern : "Iya. Tuh liat, masa cuma diginiin aja tulangnya langsung hancur (masih memegang garpu sembari menusuk - nusuk tulang ayam). Ayamnya ngga pernah minum susu nih. Jadi tulangnya begini."
Novi : "Hahaha... Kamu ada - ada aja yaa... Hihihi, ngga pernah minum susu."
Bern : "Loh, iya kan?"
Novi : "Iya, sayang...."


Akhirnya, saya pun selesai makan. Kami beristirahat sejenak setelah kekenyangan, saya yang tadinya ingin memesan menu paket untuk dibawa pulang ke rumah pun, jadi mengurungkan niat.
Setelah lumayan cukup beristirahat, terkantuk - kantuk karena kenyang (biasalah, orang Indonesia), kami meminta bill-nya dan kali ini dia yang membayar (Makasih ya, sayang... ^.^). Urusan pembayaran selesai, kami pun beranjak pulang.


Di perjalanan menuju kost, saya masih teringat percakapan tadi, mengenai si Ayam Tulang Lunak alias Ayam Kurang Kalsium. Bahkan ketika saya sudah sampai di kost dan merasa lapar lagi karena hawa dingin AC juga ketika kekasih saya sudah pulang ke rumahnya, saya masih teringat si Ayam Kurang Kalsium...
Hmmm... kamu sangat nikmat... ^_^

4 comments:

  1. hahahaha,,,, aja aja ada kalian ini,,, :D

    ReplyDelete
  2. Iya... Pokoknya lu harus coba makan Ayam Kurang Kalsium itu... Enak banget lho. :)

    ReplyDelete
  3. Hahahaaha.... nice story of us neeh....

    ReplyDelete
  4. Hmmmm... kenapa belum ada part ke-2nya yaa??
    kemarin tidak kesampaian....
    sayang banget... :(

    De, aa sayang kamu.....

    ReplyDelete